Kamis, 03 November 2011

Benarkah Adam berkulit hitam dan Hawa berkulit Putih?



Bagaimanakah rupa adam dan hawa?? Warna kulitnya apa? Warna rambutnya bagaimana? Apakah mereka setinggi manusia sekarang? Semua pertanyaan itu mungkin pernah terlintas dibenak kita, sebagaimana manusia yg selalu ingin tahu segala hal. Saya bahkan
terlalu sering menanyakan hal itu pada diri saya, tentu saja saya tidak menemukan jawaban apapun.

Satu hal yang ingin saya diskusikan, adalah pertanyaan "Bagaimana warna kulit dan bagaimana warna mata adam dan hawa? Apakah dengan warna kulit mereka berdua bisa menurunkan berbagai macam warna kulit dari banyak ras di bumi ini??

Tentu saja kita tidak boleh mengajukan spekulasi tanpa fakta yang jelas, bagaimana warna kulit mereka. Karena sebagaimana kita ketahui, begitu banyak ras yang tercipta sekarang, dan memiliki warna kulit yang khas. Orang afrika dan beberapa ras lain yang memiliki kulit hitam dari pekat hingga cokelat, orang barat yang dari putih hingga kuning, berbeda juga dengan ras Asia Tengah dan Timur seperti Korea, Cina, dan Jepang . Satu hal yang awalnya muncul dibenak saya dulu:
- Jika dimisalkan adam berkulit putih begitu pula dengan hawa, bagaimana nantinya akan muncul sifat kulit hitam? Bukankah sifat itu inheritance (warisan)????
- Jika keduanya berkulit hitam atau cokelat, bagaimana muncul kulit putih????

Sifat sendiri ditentukan oleh gen-gen dalam cetak biru (read:DNA) kita. Sifat-sifat tersebut mucul karena adanya interaksi antar alel. Alel merupakan sepasang gen atau lebih yang menentukan suatu sifat (kembali ke pelejararan genetika Biologi SMA nih). Misalnya warna bunga: M menentukan warna merah, sedangkan m menentukan warna putih, maka M dan m kecil itu disebut sealel. Maka ketika gennya MM dan Mm, maka akan muncul sifat merah, sedangkan jika gennya mm, maka akan muncul sifat putih. Itu adalah bentuk interaksi antara M yang bersifat dominan dan m kecil yang bersifat resesif. Bagaimana dengan warna kulit dan mata?
Warna kulit ditentukan oleh urutan multiple gen yang disebut poligen. Tidak seperti gen pada umumnya (tidak ada dominansi), pengaruh gen yang terlibat pada poligen bersifat akumulatif atau menambahkan. Setiap gen yang terlibat pasti memberikan pengaruh, karena tidak adanya dominansi. Selain itu kondisi lingkungan memberikan pengaruh terhadap ekspresi poligen. Pada tanaman misalnya, tinggi mereka dipengaruhi oleh tanah, air, temperatur, cahaya dan nutrisi. Kembar identik sekalipun, dengan genotip yang identik, jika ditumbuhkan pada lingkungan yang berbeda, menunjukkan perbedaan IQ ataupun fenotip lain. Nah, warna kulit seseorang bisa lebih terang atau lebih gelap, bagaimana pun genotip mereka, tergantung dari kuantitas mereka terekspos sinar matahari.
Menurut Davenport (1913), kuantitas pigmen melanin menentukan warna kulit. semakin banyak melaninnya, maka kulit seseorang akan semakin gelap. Jumlah melanin dalam kulit seseorang ditentukan oleh dua pasang gen. Gen-gen tersebut berada dalam lokus yang berbeda dan setiap gen dominan bertanggung jawab terhadap sintetis melanin. Pengaruh gen-gen tersebut bersifat additive dan jumlah melanin yang diproduksi selalu proporsional dengan jumlah gen yang dominan. Davenport menemukan bahwa dua pasang gen A-a dan B-b menyebabkan perbedaan pigmentasi kulit antara orang Negro dan orang Kaukasia. Orang negri, memiliki empat gen dominan AABB, dan orang Kaukasia memiliki 4 gen resesif. Keturunan F1 dari perkawinan aabb dan AABB menghasilkan 100% AaBb dan memiliki warna kulit intermediat, mulatto. Nah, perkawinan antara dua mulatto ternyata menghasilkan berbagai variasi warna kulit pada keturunan F2. Hasil perkawinan tersebut dapat dilihat melalui skema berikut ini:




Bagaimana halnya dengan adam hawa. Tentu saja kita tidak bisa menentukan warna kulit mereka? Satu hal yang bisa terjawab, adalah: dengan warna kulit adam hitam dan hawa putih atau sebailknya, atau kedua-keduanya mulatto, bisa menghasilkan berbagai warna kulit semua ras dibumi ini, Adapun kekhasan setiap warna kulit dari ras-ras tersebut terjadi karena pengaruh lingkungan dan adanya adaptasi terhadap lingkungan mereka....,,,,,

*NB: Jika keduanya berkulit putih (aabb) atau keduanya berkulit hitam (AABB), maka tidak akan mungkin menciptakan variasi warna kulit.

4 komentar:

Lovely mengatakan...

Saya jg punya pertanyaan yg sama....
Tp blm mnemukan jwbn

Hiysman NoorFallah mengatakan...

Misteri yg tak akan tepecahkan. Tapi menurut saya keduanya punya perbedaan entah adam yg hitam atau hawa putih atau sebaliknya. Hanya allah yg tau

Anonim mengatakan...

Adam dr lumpur hitam, Hawa dr tulang rusuknya

Anonim mengatakan...

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ خَا لـِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَا لٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ
wa iz qoola robbuka lil-malaaa-ikati innii khooliqum basyarom ming sholshoolim min hama-im masnuun

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 28)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com