Sabtu, 20 Maret 2010

Mengungkap makna: Akasia Sang Pelari Tercepat


Tanpa berpaling ke belakang, akasia terus berlari dengan kencangnya. Ia ingin tetap hidup musim ini, setidaknya hingga ia berbuah sekali lagi. Menyebarkan biji hasil fertilisasi serbuk sari dan putik yang ada dalam bunganya adalah satu-satunya motivasinya melakukan semua itu. Ia tidak ingin visi hidupnya itu kandas di tengah
jalan. Sementara itu, di belakangnya tampak sang jerapah mulai memperlambat kecepatan. Sepertinya ia kelelahan mengejar akasia, sang pelari cepat. Perutnya yang keroncongan membuat kepalanya pening. Dengan satu hentakan kaki, ia segera berhenti..................

Kehidupan ini diciptakan dengan keteraturan yang sangat sempurna. Tak ada celah sedikit pun untuk melenceng dari segala hal yang telah ditetapkan oleh alam (red: sang pencipta). Dalam suatu ekosistem terdapat hubungan timbal balik antara lingkungan dan organisme-organisme yang saling mempengaruhi, baik antara lingkungan dengan organisme yang ada di dalamnya maupun intra organisme itu sendiri.

Layaknya sistem kasta dalam kehidupan serangga, kedudukan organism-organisme tersebut telah diatur dengan sedemikian rupa. Ada organisme penghasil makanan utama (produsen), ada organisme pemakan produsen (herbivore), dan ada organisme pemakan organisme sebelumnya (karnivora). Dan tidak kalah pentingnya adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa bahan organik dari organisme yang telah mati (dekomposer dan detrivor) menjadi bahan-bahan anorganik yang akan kembali dimanfaatkan oleh organisme produsen, mengenai organisme ini akan kita bahas di tulisan yang lain.

Saya sering bertanya dalam hati, kenapa segala hal yang ada di bumi ini tidak diciptakan sesempurna mungkin (pertanyaan gila). Kenapa ayam hanya memiliki dua kaki? Apa masalahnya jika ia mempunyai emat kaki atau lebih? Kenapa manusia tidak memiliki insang sekaligus paru-paru sehingga ia bisa hidup di darat dan juga di laut? Kenapa tidak semua organisme memiliki sayap sehingga mereka bisa terbang kemana pun mereka inginkan? Kenapa tumbuhan tidak memilki kaki layaknya hewan?

Tumbuhan merupakan organisme autotrof dan merupakan produsen utama di bumi ini. Tumbuhan dianugrahi klorofil dan pigmen lainnya sehingga mereka mampu membuat makanan. Makanan itu pun ia peruntukkan tidak hanya untuk dirinya, tumbuhan selalu menyimpan cadangan makanan untuk ciptaan tuhan yang lain.

Tumbuhan memiliki organ-organ yang berbeda dengan kelompok organisme lain. Akar untuk menyerap air dan unsur mineral, daun berklorofil untuk fotosintesis, dan batang yang selain menyokong tubuh juga berfungsi sebagai saluran transportasi dengan adanya xilem dan floem.

Tumbuhan tidak memerlukan kaki layaknya hewan dan manusia. Zat-zat hara yang mereka perlukan selalu tersedia dalam tanah. Akar mereka pun dapat memanjang dengan adanya jaringan meristem yang dapat membelah untuk memperluas daerah penyerapan unsur hara tersebut. Hewan memiliki kaki untuk mencari dan mendapatkan makanannya, begitu pula manusia. Banyak tanaman dilengkapi dengan organ-organ pelindung, untuk proteksi baik ancaman dari lingkungan yang memburuk maupun dari hewan herbivora yang memakan mereka. Mereka mungkin tidak dapat bergerak atau berlari untuk menghindari musuh, tapi mereka terkadang memiliki alat-alat proteksi untuk melindungi diri mereka, seperti duri, batang yang menjulang tinggi, hingga zat toksik yang bersifat racun bagi hewan pemangsa.



Menurut anda, apakah tumbuhan memang memerlukan kaki untuk berlari cepat???? Semoga tulisan ini menjadi insipirasi bagi anda untuk melihat dan mengagumi segala ciptaan tuhan yang sangat sempurna…….

Tidak ada komentar: